Tidak Perlu Baper Berlaku Ikhlas Hingga Akhir Hayat
Allah . . . Allah . . . . Allah |
“Allah Yang
menciptakan Kematian dan Kehidupan, agar
Dia menguji kamu, siapa diantara kamu
yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha
Perkasa Lagi Maha Pengampun”
QS.
al Mulk (67) : 2
Standar “keberhasilan” hidup seseorang tentu saja bisa menggunakan
macam – macam ukuran jika di kampung halaman suami Bunda (Almarhum) dikenal Kecamatan Prajekan Sitibondo Jawa – Timur ukuran
keberhasilan seseorang itu adalah mereka yang bisa menjadi pegawai negeri, nach itu di katakan sukses.
Di lingkup perguruan tinggi tentu saja keberhasilan ukuran logisnya
adalah selesai kuliah S3 menyandang
gelar doktor, jadi dosen di kampus
pilihan kemudian menjadi Guru Besar
puncaknya jadi Rektor beruntung jika kemudian bisa menjadi Menteri Pendidikan
contoh Malik Fajar, mantan rektor Universitas
Muhammadiyah Malang dan sejarah mencatat beliau sebagai salah seorang yang
sempat menduduki jabatan tertinggi di ranah pendidikan Indonesia.
Semua standar dan ukuran itu bolehlah kita terima baik itu dengan
senang hati bahkan bisa jadi dengan terpaksa
plus alasan dan argumen yang
dapat kita paparkan secara detail bahkan di dunia perblogger di pancangkanlah
apa yang dinamakan trafic dan seterusnya dan lain - lain, kemudian Bunda tidak ngerti itu semua hingga nafas hari ini masih menyatu di jasad
anugerah utuh dan gratis dari Sang Pencipta,
semoga secara bertahap akan memahaminya juga.
Adalah komentar seorang facebooker bernama Ellan Sujanamihardja
mukimin di Aachen Jerman asli orang Sunda, sempat memaparkan bahwa keberhasilan hidup
kita di alam dunia adalah ketika di wafatkan dalam kondisi khusnul khotimah
itulah pencapaian puncak dan itulah kehebatan dan kedahsyatan kedua orang tua
yang telah mendidik dengan sempurna di rentang kehidupannya. (Subhanallah . . .
!)
Kang Ellan tidak neko – neko dengan komentar hakikinya beliau tidak
mempedulikan tentang aktribut dunia karena bagi kita semua senyatanya hidup di
dunia hanya transit sementara dan sekejap.
Kesekejapan itu tampak nyata dan melekat dalam diri kita,
mungkin secara ingatan rasanya beberapa waktu yang lalu kita masih remaja dan
lincah cerah ceria, hari ini nyata Bunda sudah kadaluarsa tua renta dan sandangan
ketuaan adalah pelupa dan lamban. Taqdir !!!
Sangat tidak mudah pencapaian itu karena sandangan khusnul
khotimah dalam realitas kebumian seorang
hamba Allah harus menjadi insan kamil (makhluk yang sempurna) dalam
melaksanakan titah dan perintah Allah,
jika di kaitkan dengan ayat diatas QS. Al Mulk (67) : 2 maka secara universal penciptaan kematian dan
kehidupan sebagai alat deteksi “siapa diantara makhluk Nya yang bisa
berbuat amal dengan kiriteria paling baik”.
Standar Allah SWT adalah hidup dengan amalan yang “paling” baik. Jelas dan tegas tidak pakai baper tidak pakai
basa – basi figur sentralnya adalah Sang Nabi Agung Muhammad SAWW dan SOP
yang kudu kita perhatikan adalah al Qur’an sebagai satu – satunya
mu’jizat manusia suci di muka
bumi ini ; kemudian bagaimana juga kita mau menjalankan
misi kemanusiaan sebagaimana perintah Allah dengan kesempurnaan SOP – nya jika ternyata al Qur’an tidak pernah di sentuh dan tidak pernah kita
kaji, kita sibuk berkutat mengurus dunia
dan dunia lalu kemudian bagai mana nanti . . . . “kelak” disuatu
masa yang tidak seorangpun bisa menolong kecuali amal shalehnya.
Satu saja SOP nya Allah yang bisa Bunda sedikit uraikan pada
tulisan ringkas ini, dengan tujuan mengajak
kita semua agar mengkaji dan memahaminya lanjut mengamalkan sehingga dari pengamalan
akan melahirkan pengalaman tentu masing – masing akan sangat berbeda.
Shalawat Untuk Nabi |
Misteri Ikhlas Fondasi Kokoh Membangun Misi
Ikhlas itu dimisalkan madu murni atau susu
murni, belum dan tidak tercampur
apapun juga atau biasa kaum muda mengatakannya dengan sebutan original itulah ikhlas makna umum yaitu beramal shaleh tanpa
motifasi apapun juga tujuannya hanya keridhaan Allah semata – mata.
Maka dalam salah satu hadis pernah di ungkapkan oleh Nabi Muhammad
SAWW tindakan dan perilaku seseorang ikhlas atau tidak semua makhluk Allah
tidak ada yang tahu termasuk para Malaikat Nya,
hanya Dia yang Maha Mengetahui, ikhlas
adalah misteri.
Para ahli ilmu agama hanya memberikan tanda – tanda saja secara
sederhana misal, orang yang ikhlas itu jika beramal tidak berharap balas jasa
para Mukhlishin akan berusaha
melupakan amal shalehnya dan bersembunyi
dengan serahasia mungkin agar tidak ada seorangpun yang mengetahui kebaikannya sehingga ia
berusaha dan berjuang menghindari popularitas dunia . . .
Konsep Ikhlas terbagi :
Ikhlas fiil Aqidah
Surat al Ikhlas jika
mengamati dialam realitas adalah surat paling banyak dihafal kaum muslimin
setelah surat al Fatihah disamping memang pendek dan ringkas ia juga merupakan
kesimpulan dan kandungan ketauhidan Yang Maha Sempurna.
Kajian QS. al Ikhlas (112) : 1 – 4 adalah membahas tentang aqidah
Islam berlandaskan pada Ketauhidan Allah itu ahad . . . satu tidak ada duanya,
sebagai pengagungan kedaulatan dan
keTauhidan Nya tanpa tawar menawar Allah adalah tujuan awal dan tujuan akhir.
Ikhlas fiin Niyat
Innamal a’malu bin niyyat – sesungguhnya segala amal sesuatu itu tergantung pada niyatnya
rangkaian kalimat ini sering di ujapkan para pendakwah, orang tua dan guru –
guru kita, jika niatnya baik inshaa
Allah berujung pada kebaikan sebaliknya jika niatnya jahat maka kerugian yang
akan kita terima lengkap dengan resiko yang tidak akan kita duga, kalam suci Nya :
“Jika kamu berbuat baik (berarti)
kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka
(kejahatan) itu bagi dirimu . . . .”
QS. al Israa (17) : 7
Kalam suci dari Allah Yang Maha Suci secara pengamalan tentu kita semua dalam
rentang kehidupan bisa mengamati bahkan meneliti dan buktikan bahwa ini Maha
Benar . . . !!!
Ikhlas Dalam Ibadah
Khalillan adalah sematan kerhormatan dari Allah kepada
Nabi Ibrahim As, disebabkan kesempurnaan
sikap penghambaan tanpa tedeng aling – aling, tidak satu orang hamba_pun yang
bisa menandingi kepatuhannya dalam beribadah pada Allah bahkan putera semata wayang di minta Allah
sebagai persembahan dirinya dengan ikhlas beliau persembahkan. [QS. An Nisa (4)
: 125] seperti apa ibadah kita kepada
Allah hari ini mari menghisab diri . . .
“Bacalah kitab amal shalehmu,
cukup dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu”
QS. al Israa (17) : 14
Ikhlas Dalam Amal Sholeh
“ . . . maka barang siapa mengharap pertemuan dengan
Tuhannya , maka hendaklah ia mengerjakan
kebajikan dan janganlah dia menyekutukan dengan sesuatupun dalam beribadah pada Tuhannya” QS. al Kahfi (18) : 110
-
Mengharap
pertemuan dengan Allah SWT
Landasan seseorang melakukan amal shaleh adalah semata – mata karena
mengharap ridha Allah, dalam bahasa ayat
ini adalah perjumpaan dengan Nya. Sungguh betapa sakralnya perjumpaan ini,
karena tidak semua bisa berjumpa dengan DIA hanya orang – orang pilihan dengan
kriteria ikhlas
-
Mengerjakan
Kebaikan
Amal shaleh menjadi budaya dalam lingkup semesta ; segala sesuatu yang mungkin kita anggap sepele jika dikerjakan
dengan istiqomah ishaa Allah akan selalu menjadi penilaian disisi Allah.
Bunda sedemikian terkesan dengan salah satu komunitas blog memancangkan
hesteq #Monday2follow
ini keren, cuma saja diriku sudah sepuh seringkali lupaaa . . . . boleh
juga kita tiru seperti apa yang
dilakukan Imam Ali Bin Abi Thalib dalam
setiap hembusan nafas kalimat Allah tidak penah lepas dari lisannya, jika kita
membaca Bismillah di awal menyantap sesuatu,
maka sang Imam mengucapkan Bismillah dalam setiap gerakan saat menyantap
hidangan yang tengah beliau nikmati.
Sekiranya kita bisa menggali dan searching banyak kisah – kisah inspiratif yang
menakjubkan jiwa, bahkan seseorang berbuat baik jauh diluar nalar Subhanallah
di Bandung seorang tukang parkir
memiliki Sekolah Gratis. Takjub !!!
-
Jangan
menyekutukan Allah
Zaman jahilliyyah 1400 tahun yang lalu kaum Kafir Quraisy
menyekutukan Allah dengan cara nyata menyembah berhala yang mereka berinama
Latta dan Uzza ada juga Manatta dan sebagainya (Bunda tidak sempet menghafal
berhala itu satu – satu ea . . . secara diriku sangat pelupa); fenomena masa kini berhalanya berbentuk
popularitas, harta benda,
kecantikan, kemewahan. Para artis Indonesia misalnya dengan berbagai
cara kecantikan menjadi berhala
kadang Bunda bingung melihat tingkah laku mereka merubah struktur wajah yang
sudah diciptakan Allah dan dinyatakan oleh Nya “Aku ciptakan manusia sebaik –
baik bentuk” QS. At Tiin (95) : 4 Nah
kalo uang menjadi berhala . . . benar dan yakin ada perlu ziarah ke KPK. Berhala
– berhala lainnya bertebaran mengundang bencana, Alhamdulillah Allah masih
melindungi bangsa ini. Belum di luluh
lantakkan. Semoga Tidaaaaak . . . .
Kemelekatan Pengalaman
Pengalaman ini tentu sifatnya terlalu individual akan tetapi bisa
jadi suatu ketika ada kemiripan peristiwa pelajaran ini pun Bunda tangkap secara bertahap setelah
melewati waktu hampir dua tahun kemudian mencerna perlahan dan seakan Allah tunjukan “ini pelajaran penting bagimu tentang ikhlas
dan memetik khusnul khotimah”.
Nama Almarhum Muhammad Eko Slamet Riyadi wafat 06 April 2015 / 16 Jumadil Akhir 1436 H ; beberapa
tahap telah beliau lewati dengan teramat sempurna :
Tahap Awal
Hari masih pagi sebagaimana biasa suami bertanya : “Bun, pagi ini jadwalnya kemana saja” kemudian saya
akan menjawab kesini dan kesana “Ohya . . . saya rapihin dulu kendaraan biar
Bunda enak mobilnya bersih” dan kemudian berlalu.
Sikap cinta dan sayang pada istri selalu ia tunjukkan dengan
bersahaja sekali, karena kami tidak memiliki keberlimpahan harta sehingga kata –
kata sejuk dan tenang menjadi kemewahan yang sedemikian bermanfaat bagi pertumbuhan
keluarga.
Tahap Kedua
Hari wafatnya saat Ayah shaum,
siang hari usai melaksanakan shalat dzuhur suami Bunda berkata agak
sedikit gelisah : ”Bunda . . . saya sepertinya tidak kuat shaum, mau buka lemas
sekali terasanya”
“Ayah mau tidak di buatkan bubur, sebentar tidak akan lama Bunda
minta tolong Roidah” “Ohya bisa” jawabnya ringkas.
Fisiknya melemah namun beliau masih bisa buka WA dan chit chat
dengan sahabat – sahabat dimasa SMA.
Bubur masak dan beliau menyantap perlahan, Bunda duduk disampingnya sambil bernincang
ringan saat usai menyantap hanya beberapa sendok saja Ayah bicara kaget : “Bunda, saya tidak bisa berjalan tapi ingin
ke kamar”. “Hayuk pegang kepundak Bunda anter kekamar” demikian ucapan Bunda
ketika itu.
Tahap Ketiga
Ayah terlentang dan berselimut katanya dingin sekali posisi sudah
tidak bisa berjalan dan masih bersenda gurau, Bunda menawarkan “mau dikerok
ngga Yah !” “boleh”
jawabnya ringkas. Sambil mengerok punggungnya kami masih ngobrol
kemudian Bunda menawarkan air putih hangat, beliaupun bilang “boleh juga Bun,
kasih tujuh kali al fatihah ya” pesannya.
Ayah terlentang seusai meminum air hangat satu gelas penuh,
kondisinya masih tampak segar walau hingga pinggang sudah lumpuh (ini fikiran
Bunda)
Tahap Akhir
Kami berdua berbincang ringan saja masih ada beberapa hal yang
membuat kami berdua tertawa bersama, di penghujung kehidupan Ayah, ia mengatakan “Bun . . . sebelah sini sakiiit
sekali” beliau menunjuk pada dada sebelah kanan.
Saat itu Bunda sampaikan pada Ayah “Baca Istighfar . . . baca
Istighfar” kalimat istighfar beiau baca berulang dan berulang kemudian sang
Ayah yang sederhana itu tertelungkup sejenak dan tidak berapa lama tertelentang
disitu Bunda Takbir berulang kali diiringi . . . kalimat tahlil dari puteri –
puterinya.
Kenapa Bunda tidak segera ke dokter . . . .
Beberapa orang yang biasa melalukan therapi bagi Ayah tengah dalam
perjalanan, jika saja mereka tahu bahwa itu akhir hidup Ayah mereka akan
bersegera, jika saja Bunda tahu itu akhir
hidup Ayah banyak hal bisa Bunda lakukan,
kematian Misteri Illahy Robb.
Ayah pergi dengan iringan kalimat takbir, dengan mudahnya beliau
menyapa Malaikat maut tanpa berhari – hari di rumah sakit tanpa merepotkan
istri dan keluarga, bahkan kami berdua masih saling bersentuan dan bercanda
ria.
Yang paling penting di garis bawahi, semasa hidupnya
Ayah pernah berkata bahwa jiwanya telah diwakafkan untuk perjuangan dan saya
telah membunuh nafsu dunia.
Keikhlasannya muncul dan muncul ibarat slide di mata istri yang
selalu dilayani dengan detail dan
sempurna, anak – anak juga keluarga besar dan shahabatnya setelah beliau
wafat, kami sangat yakin ia bertindak
tanduk dengan ikhlas.
Ciburial Bandung 11 Rabi’ul Awwal 1438 H / 11 Des 2016 M
Tulisan ini sebagai sedikit tanda Mengenang
Maulid Nabi Agung Sang Rasulullah Muhammad SAWW
Reference :
Belum ada Komentar untuk "Tidak Perlu Baper Berlaku Ikhlas Hingga Akhir Hayat "
Posting Komentar